Selasa, 14 Februari 2012

Wajah Indonesia 100 Tahun Lagi dalam Bidang Biologi

Oleh Wahyu Sugiarto
(Mahasiswa Univesitas Negeri Semarang)

 


Abad 22, yah abad 22 adalah seratus tahun lagi dari sekarang. Bagaimana wajah Indonesia di abad 22 terutama dalam bidang biologi. Dimulai dari bidang teknologi di biologi atau juga sering disebut juga bioteknologi. Bioteknologi seratus tahun lagi akan sangat maju karena dapat dilihat pada penemuan-penemuan dalam bidang bioteknologi sebelum tahun 2011 sudah sangat banyak seperti, dalam aspek bidang pangan ada protein sel tunggal (PST), tanaman-tanamn transgenik (kedelai), nata yang di modifikasi menjadi bahan  makanan yang menarik. Dalam bidang kesehatan dan kedokteran ada kloning, stem sel, transfer embrio, bayi tabung, euthanasia, dll. Dalam bidang pertanian, ada tanaman-tanaman transgenik yang sudah banyak dari jagung transgenik, kapas transgenik, kedelai, dan padi transgenik atau sering disebut dengan Golden Riceanaman –tanaman trans .
Pada abad 22 bidang bioteknologi pastilah memunculkan produk-produk bioteknologi yang berguna bagi kehidupan manusia baik dalam bidang pangan, kesehatan maupun dalam bidang pertanian. Akan banyak sekali tanaman-tanaman transgenik baru hasil dari rekayasa genetika. Tanaman-tanaman yang langka di dunia ini dapat diperbayak dengan adanya rekayasa genetika sehingga tanaman langka tersebut terhindar dari kepunahan. Seperti tanaman Ravlesia arnnoldi yang sudah hampir punah dan tanaman-tanaman obat langka. Bagian tanaman ravlesia seperti akar, dapat dikultur menjadi suatu tanaman utuh dengan teknik rekayasa genetika. Melalui teknik rekayasa tersebut, tanaman ravlesia arnoldi dapat diperbanyak dalam jumlah banyak dan relatif singkat. Serta tanaman kedelai transgenik yang sudah ada sekarang ukuran bijinya menjadi lebih besar dan lebih cepat untuk berbuah dibandingkan dengan kedelai konvensional. Dilihat dari hasil tanaman-tanaman transgenik yang ada saat ini seperti yang disebutkan, tidak menutup kemungkinan pada abad 22 akan ada tanaman transgenik yang buahnya dapat memenuhi semua kebutuhan hidup manusia seperti kaya akan serat, protein, karbohidrat dan vitamin yang ada dalam satu buah. Akan ada tanaman pokok transgenik seperti padi dan gandum yang masa panennya lebih cepat tetapi hasilnya dapat lebih maksimal dan mempunyai kandungan gizi yang lebih lengkap dari pada tanamn pokok yang ada sekarang. Selain itu, akan ada tanam-tanaman yang tahan terhadap penyakit seperti tahan jamur, serangga, ulat dan lain sebagainya. Petani di Indonesia sangat diuntungkan dengan adanya tanaman-tanaman tersebut dan dapat membantu perekonomian para petani. Kultur jaringan juga dapat dilakukan untuk semua jaringan karena berdasarkan teori totipotensi sel (Total genetik potensial) bahwa setiap sel memiliki potensi genetik seperti zigot yaitu mampu memberbanyak diri dan berdifernsiasi menjadi tanaman lengkap. Kultur jaringan ini dapat diaplikasikan dalam pemuliaan tanaman dengan keunggulan sifat yang dikulltur akan identik dengan induknya, dapat diperbanyak dalam jumlah besar, dan dalam waktu singkat dapat menghasilkan bibit dalam jumlah banyak.
Pada bidang peternakan, 100 tahun ke depan hewan hasil kloning akan melimpah seiring dengan kemajuan teknologi dan kepintaran manusia. Kloning di dunia ini yang fenomenal adalah kloning domba Dolly. Kloning tersebut salah  satu kloning yang berhasil dari beribu-ribu percobaan. Dari tahun ke tahun para peneliti pasti akan mencoba mengkloning hewan-hewan yang mempunyai nilai ekinomis tinggi, untuk menghasilkan hewan sebagai bibit unggul. Kepintaran manusia yang dianugrahi oleh tuhan itu semua bukan hal yang mustahil. Pada abad 22 pasti akan banyak hewan-hewan hasil kloning yang menguntungkan bagi manusia. Hewan yang dikloning untuk menghasikan spesies ataupun subspesies baru dari hasil kloning pastilah hewan yang menguntungkan dan hewan-hewan yang akan mengalami kepunahan juga dapat dikloning untuk mencegah kepunahan hewan tersebut. Selain itu teknologi bidang reproduksi ternak seperti inseminasi buatan, fertilisasi in vitro dan transfer embrio akan banyak berkembang yang dapat menghasilkan hewan ternak yang unggul baik dari kualitas daging, susu dan juga lebih kebal terhadap penyakit. Pada bidang teknologi pakan ternak dapat dilakukan melalui proses silase untuk meningkatkan nilai gizi pakan ternak selain untuk mengawetkan hijauan pakan ternak sehingga ternak-ternak di Indonesia nantinya dapat lebih berkualitas dengan adanya hijauan dan konsentrat dari hasil silase (enzim) kultur jaringan.
Bidang kesehatan kedokteran. Dalam bidang kesehatan dan kedoteran pada abad 22 akan mampu menyelesaikan infertilitas, pembuatan antibiotika, antibodi serta bebrapa produk kimia yang lain yang sering digunakan dalam bidang kedokteran antara lain hormon insulin untuk para penderita diabetes, interferon dan faktor pembeku darah (faktor VIII dan IX) yang sangat membantu untuk penderita Hemovilia atau darah yang sukar untuk membeku. Di abad 22 pada bidang kesehatan dan kedokteran mungkin sudah menemukan vaksin untuk penyakit-penyakit yang pada saat sekarang sulit untuk disembuhkan antara lain HIV, Flu burung (H5N1) dan lain sebagainya.
Pada bidang lingkungan, abad 22 pengendalian pencemaran lingkungan atau pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan penerapan bioteknologi, yaitu pengolahan limbah dengan melibatkan organisme untuk pemulihan lingkungan. Limbah tersebut seperti logam berat yang seratus tahun lagi akan semkain banyak dengan adanya pabrik-pabrik kimia yang semakin bayak pula. Limbah (logam berat) yang bersifat racun dan karsinogenik oleh bakteri (Pseudomonas sp dan Escherchia sp) dapat didegradasi/diabsorbsi/dipindahkan sehingga lingkunag tersebut tidak berbahaya dan aman bagi manusia.  
Teknologi enzim.
Bioteknologi enzim di negara maju telah berkembang pesat, namun bagaimana prospek bioteknologi enzim di Indonesia? Indonesia mempunyai potensi dan prospek yang baik untuk mengembangkan bioteknologi enzim, mengapa demikian? Karena indonesia kaya sumber alam yang menghasilkan subtrat murah dan bioteknologi enzim akan dapat membantu mengatasi permasalahan atau memberikan kontribusi yang dihadapi masyarakat, misalnya kekurangn gizi, penyakit menular, krisis energi dan lingkungan hidup.
Aplikasi enzim dalam kehidupan sehari-hari sangat banyak diantaranya untuk pengembang roti, bahan pembuat pasta gigi, bahan aditif dalam ditergen, sebagai pemutih dalam kertas, untuk produksi energi alternatif bioetanol serta pemanfaatan dalam bidang kesehatan. Dengan potensi alam yang dimiliki Indonesia saat ini, boteknologi enzim pada abad 22 akan sangat berkembang dan mampu membantu manusia dalam kehidupan seperti diuraikan di atas.
Sumber alam Indonesia yang menghasilkan subtrat murah, adanya teknologi pada abad 22 yang semakin maju serta kepintaran manusia Indonesia menjadi faktor-faktor bioteknologi enzim untuk mengatasi permasalahn yang dihadapi manusia Indonesia saat ini, semoga.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution